Kerusuhan Mei di Solo memang mengejutkan karena ada pemahaman 'Wong Solo' yang menjadi pancer kebudayaan Jawa, merupakan komunitas masyarakat yang dikenal ramah, sopan, toleran dan luhur budayanya. Terjadinya kerusuhan Mei 1998 (Di Solo puncak peristiwa 14-15 Mei); membuat banyak orang tercengang. Pendekatan dalam perspektif atau falsafah Jawa
Pangeran iku kuwasa tanpa piranti, akarya alam saisine, kang katon lan kang ora kasat mata. Arti Peribahasa : โ€œTuhan itu berkuasa tanpa menggunakan alat apa pun, pencipta alam seisinya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. "Gusti Allah, ora sare dik, (Tuhan itu tidak pernah istirahat), begitu katanya. "Rezeki saya ada dimana-mana. Saya malah senang kalau hujan begini. Istri sama anak saya di kampung pasti dapat air buat sawah. Yah, walaupun nggak lebar, tapi lumayan lah tanahnya." Bapak itu melanjutkan, "Anak saya yang disini pasti bisa ngojek payung kalau Bapak itu benar, "Gusti Allah ora sare". (Tuhan itu tidak pernah istirahat) Allah Memang Maha Kuasa, yang tak pernah istirahat buat hamba-hamba-Nya. Wong jawa nggone semu (orang jawa cenderung semu atau terselubung), sinamung ing samudana (ditutup kata-kata tersamar), sesadone ingadu manis (masalah apa pun dihadapi dengan muka manis). Makna yang lebih luas adalah berpikir dan bersikapnya orang jawa tidak selalu terbuka atau cenderung bersifat simbolik. Penuh sanepa, kiasan dan perlambangan. . 425 132 360 147 478 484 219 413

gusti allah ora sare artinya